Sejarah festival La Tomatina terkenal dengan tradisi perang tomat dan pada tahun 1983 dinyatakan sebagai Fiesta of International Tourist Interest tahun 2002. Berawal dari ketidaksengajaan menjadi festival setiap tahunnya.
Berlokasi di Bunol, bagian timur Spanyol, La Tomatina memang bukan festival biasa. Sejarah panjang sejak beberapa dekade lalu ada di baliknya. Festival ini sekarang sudah berkembang menjadi acara resmi negara Spanyol.
Sejarah Festival La Tomatina dari Spanyol yang Terkenal
La Tomatina memiliki sejarah panjang dimulai dari tahun 1945 ketika ada parade Giants and Big Head, yaitu parade orang-orang dengan kostum raksasa dan berkepala besar di jalanan Bunol, Provinsi Valencia, Spanyol.
Saat memeriahkan acara ini, beberapa anak muda jatuh dan marah sehingga melempar dengan apa saja yang ada di sekitarnya. Perselisihan itu kebetulan sedang melewati pasar sayur, sehingga kios-kios menjadi sasaran amukan.
Mereka mulai mengambil tomat yang ada di pajangan lalu melemparnya ke peserta parade. Petugas keamanan berhasil meredakan keributan tersebut. Namun kekacauan kembali terjadi pada Giants and Big Head di tahun-tahun berikutnya.
Sejarah festival La Tomatina mencatat, bahkan anak-anak muda sengaja sudah membawa tomat setiap parade Giants and Big Head. Mereka merencanakan keributan dengan saling melempar tomat.
Sejak saat itu, setiap tahun penduduk Spanyol kembali ke tempat tersebut untuk kembali melakukan pertarungan makanan legendaris ini. Akhirnya tradisi La Tomatina resmi diakui tahun 1952.
Pada tahun 1980, Dewan Kota Bunol mengambil alih organisasi tersebut sehingga festival La Tomatina kini jadi acara berbayar. Meski begitu, La Tomatina mampu menarik lebih dari 30.000 pengunjung setiap tahunnya.
Festival La Tomatina di Spanyol Sempat Dilarang
Festival La Tomatina diadakan setiap akhir Agustus. Festival ini termasuk dalam rangkaian perayaan selama seminggu untuk menghormati santo pelindung kota yaitu Luis Betran dan Mare de Deu dels Desemparats.
Sejarah festival La Tomatina tidak terjadi begitu saja. Kegiatan melempar tomat tadi akhirnya memang diikuti banyak orang. Namun saat tahun 1950an, “perang tomat” dilarang oleh Fransisco Franco, pemimpin Spanyol saat itu.
Menurutnya, perang tomat tidak signifikan dengan agama dan sejarah yang nyata. Awalnya penduduk Bunol menerima keputusan pemerintah. Namun muncul protes untuk mengembalikan La Tomatina yang didukung oleh banyak warga.
Hingga akhirnya pada tahun 1957, warga protes dengan cara demo membawa peti berisi tomat untuk dikuburkan. Mereka melakukan parade di jalan-jalan sambil diiringi dengan musik pemakaman oleh band-band.
Bahkan beberapa penduduk juga mengenakan pakaian berkabung berwarna hitam. Mereka juga memakai topi yang biasa dikenakan saat menghadiri upacara pemakaman.
Protes berhasil dan festival La Tomatina diizinkan walaupun Franco terus mengkritiknya. Pasca kematian Franco tahun 1975, sejarah festival La Tomatina kembali dimulai yang mana lebih bebas digelar dan dirayakan setiap tahunnya.
La Tomatina akhirnya menjadi festival acara lokal sampai tahun 1983. Para pengunjung di seluruh penjuru Spanyol dan sekitarnya berdatangan ke kota Bunol yang kecil untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Sejak saat itu, jumlah peserta dan antusiasme perayaan ini semakin bertambah setiap tahun. Berawal dari kelalaian tidak disengaja, kini festival La Tomatino dinyatakan sebagai Fiesta of International Tourist Interest tahun 2002.
Perkembangan Sejarah Festival La Tomatina di Masa Kini
Sampai hari ini, festival La Tomatina selalu diadakan setiap tahun, tepatnya hari Rabu terakhir di bulan Agustus. Rangkaian acara dimulai dengan palo jabon, yaitu kontes panjat tiang dilumuri minyak.
Kemudian dilanjutkan dengan pertarungan tomat di alun-alun kota pukul 11.00 pagi. Truk-truk penuh tomat matang diturunkan ke jalan-jalan. Perang tomat dimulai setelah ada tanda tembakan meriam air.
Sejarah festival La Tomatina mencatat, tradisi tahunan ini berlangsung selama satu jam. Peserta dilarang melempar botol atau benda keras lainnya. Sedangkan tomat yang akan dilempar harus dihancurkan terlebih dahulu.
Adapun kapasitas maksimum tomat yang dilempar sekitar 120 ton atau kurang lebih 22.000 buah. Setidaknya terdapat 6-7 truk yang membongkar tomat di berbagai titik sepanjang rute agar semua orang mendapatkannya.
Selama pertarungan tomat, para peserta dihimbau untuk menggunakan sepatu untuk melindungi dari tanah yang lembek akibat tomat. Kacamata, jas hujan plastik, dan tabir surya juga disarankan.
Setelah pertarungan tomat berakhir, biasanya pemadam kebakaran akan membersihkan kota. Uniknya, kandungan asam sitrat dalam tomat justru mampu membuat kota Bunol tampak lebih bersih dari sebelum perayaan la Tomatino.
Kemudian para peserta akan pergi ke sungai terdekat untuk bersih-bersih. Festival La Tomatino kemudian dilanjut sampai malam hari dengan acara makan-makan dan musik.
Sejarah perjalanan La Tomatina terus berkembang dan semakin populer di paruh kedua abad ke-20. Banyak yang menyiarkan festival ini sehingga dikenal di seluruh penjuru Spanyol hingga internasional.
Keberhasilan perayaan perang tomat bahkan menginspirasi kota-kota lainnya dalam mengadakan festival serupa. Dampak dari sejarah festival La Tomatina menginspirasi Amerika agar menggelar kegiatan serupa untuk menggalang dana bagi penderita kanker.