Ketahuilah bahwa pola pengasuhan tough love diartikan sebagai tanda cinta atau perhatian penuh kasih sayang. Tanda cinta ini diungkapkan dengan cara yang keras atau tidak sentomental, terutama pada hal menerapkan perilaku bertanggung jawab.
Di mana makna keras ini merupakan tindakan tegas dari orang tua demi membantu anak menjadi disiplin dalam jangka panjang. Pola pengasuhan ini menyerupai pola asuh otoriter demi siap menjalani kehidupan dengan baik.
Cara Menerapkan Pola Pengasuhan Tough Love yang Perlu Diketahui
Pasalnya, tough love ini seperti adanya pendekatan pola asuh di mana orang tua menerapkan batasan secara tegas dan konsisten. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa perasaaan sebagai orang tua. Berikut beberapa cara menerapkan tough love dengan mudah:
1. Menetapkan Aturan yang Jelas
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menerapkan pola pengasuhan tough love adalah dengan memastikan anak memahami aturan di rumah. Berikan penjelasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, juga menjelaskan mengenai konsekuensi saat melanggarnya.
2. Konsisten dalam Menjalankan Aturan
Kemudian perlu adanya konsisten sebagai kunci dalam penerapan pola asuh ini. Hindari untuk mengubah aturan hanya karena anak mengeluh atau bahkan menangis. Perlu tindakan tegas dan konsisten supaya paham bahwa aturan tersebut harus dihormati.
3. Memberikan Konsekuensi yang Adil
Selanjutnya, jika anak melanggar salah satu aturan tersebut, perlu di berikan konsekuensi yang sesuai dan adil. Seperti halnya ketika tidak menyelesaikan tugas sekolahnya, maka tidak diizinkan menonton televisi hingga tugas diselesaikan dengan baik.
Hal ini membantunya menjadi paham bahwa ada konsekuensi nyata dari setiap tindakan pelanggaran yang dilakukan. Penerapan pola pengasuhan tough love akan membuatnya terbiasa dari aturan serta konsekuensi yang sudah dibuat oleh orang tua.
4. Menunjukkan Kasih Sayang
Walaupun beberapa aturan yang tegas diterapkan, namun tetap pastikan si anak merasa dicintai dan dihargai dalam keluarga. Seperti halnya memberikan pujian saat dirinya melakukan sesuatu dengan baik. Selain itu, tunjukkan bahwa orang tua selalu mendukungnya.
Meskipun beberapa hal lainnya harus dihadapi berupa konsekuensi setiap tindakannya pelanggaran. Nantinya akan menjadi bijak untuk melakukan setiap tindakannya, dan pastikan tangki kasih sayang tersebut terus terisi saat menerapkan pola pengasuhan tough love.
5. Mengajak Anak Berdiskusi
Kemudian perlu melibatkan anak dalam proses penerapan aturan serta konsekuensi dari aturan yang telah dibuat. Lakukan diskusi secara terbuka agar dirinya bisa merasa lebih dilibatkan dan memahami alasan di balik setiap aturan tersebut untuk diterapkan dalam kehidupannya.
Manfaat dari Penerapan Pola Pengasuhan Tough Love
Hal yang menjadi tantangan besar dalam melakukan pengasuhan adalah menemukan keseimbangan antara keinginan orang tua serta kebutuhan anak. Sebagai orang tua perlu memiliki visi dan harapan untuk masa depannya dan menghormati individualitas untuk memberi ruang bagi anak.
Hal tersebut demi perkembangan anak dengan caranya sendiri. Orang tua perlu memberikan dukungan dengan tidak terlalu memberi tekanan. Berikut pahamilah beberapa manfaat dari penerapan pola pengasuhan tough love:
1. Membentuk Karakter yang Kuat
Biasanya anak yang sudah terbiasa diajarkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, serta resiliensi cenderung mengalami pertumbuhan sebagai individu secara utuh. Anak akan mampu mengembangkan karakter lebih baik, hal ini sudah terbukti melalui berbagai riset.
Karena berdasarkan asuhan tough love yang memadukan kehangatan dan kedisiplinan. Hal tersebut mampu membuatnya menjadi lebih berempati, mampu mengendalikan emosi, bangkit dari rasa kekecewaan, serta lebih berkonsentrasi saat menyelesaikan tugasnya.
2. Mengajarkan Pengendalian Diri
Pada pola pengasuhan tough love tidak hanya bertujuan untuk mendisplinkan, namun juga mengajarkan caranya untuk menahan diri serta bersikap hormat. Dengan begitu menjadi terbiasa memahami konsekuensi, mematuhi aturan, serta menghargai batasan.
3. Memupuk Etika Kerja yang Baik
Pada bagian keras dalam asuhan ini membuat si anak akan lebih menyadari bahwa tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dengan segera. Namun, pendekatan ini akan membuatnya lebih paham akan nilai kerja keras dan pentingnya berusaha untuk mencapai tujuan.
4. Mengurangi Risiko Perilaku Menyimpang
Saat orang tua memiliki aturan dan struktur secara konsisten, maka rumah akan menjadi contoh lingkungan menjadi tertib. Di mana bisa memberikan rasa aman serta stabilitas bagi seluruh anggota keluarga tersebut.
Dengan penerapan pola pengasuhan tough love juga bisa membantu mengurangi kemungkinan anak terlibat dalam perilaku destruktif, seperti penyalahgunaan obat terlarang, pelaku bullying, penyimpangan seksual, hingga tindakan berisiko lainnya.
5. Menjaga Hubungan yang Sehat
Meskipun pola asuh ini terlihat keras, namun akan membuatnya merasa lebih dihargai karena peran orang tua yang mampu menunjukkan perhatian nyata demi kesejahteraannya. Seiring berjalannya waktu, juga akan memiliki hubungan lebih sehat bersama keluarga.
Perlu orang tua juga pahami bahwa tidak ada satu pendekatan parenting yang sempurna, sehingga perlu menggabungkan dengan gaya parenting lainnya. Serta lakukan evaluasi dengan memantau efektivitas dari pola pengasuhan tough love sesuai usia dan kebutuhan anak.